Betapa Allah memuji mereka yang berniaga namun tetap senantiasa mengingat Allah beserta kewajiban lainnya.
Allah ta’ala berfirman,
رِجَالُُ لاَّتُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلاَبَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَآءِ الزَّكَاةِ
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat (QS. an-Nur: 37)
Pun selepas jumatan, ia yang melanjutkan berniaga dan mencari nafkah bisa menuai barakah. Sesuai kadar niatnya.
Ibnu Katsir rahimahullah menyampaikan bahwa sebagian pendahulu kita nan shalih berkata,
Barangsiapa berjual beli pada hari Jumat selepas dilaksanakan shalat Jumat, semoga Allah memberkahi sebanyak tujuh puluh kali.
Bersesuaian dengan firman Allah ta’ala,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah (QS. Al-Jumu’ah: 10) [lihat tafsir al-Qur’an al-‘Azhim].
Wallahu Ta’ala Alam.