Entah kenapa terkadang, di suatu hari, kita merasakan hari itu tak berarti. Tak ada hal bermanfaat yang dituntaskan. Dada terasa kurang lapang. Ingin bekerja tapi tak ada daya juang.
Apabila itu terjadi, pertama pahami sebab terjadinya. Kebanyakan penyebab dari lemahnya hati adalah tindak maksiat dan jijiknya dosa yang kita ukir dengan kedua tangan, lisan, atau pandangan kita.
Kita mungkin bisa menyimpan seribu rahasia dibalik bibir kita. Tapi, akan selalu ada Dia yang Maha Mengetahui segala isi hati.
Coba perhatikan beberapa hal yang dapat melemahkan dan bahkan merusak hati berikut ini. Lima hal yang disampaikan oleh Ibnul-Qayyim rahimahullah, beliau mengatakan:
“Adapun lima hal yang merusak hati adalah banyak bergaul (berinteraksi dengan manusia), (banyak) berangan-angan, bersandar kepada selain Allâh Taala , kekenyangan (banyak makan) dan (banyak) tidur”(Madârijus-Sâlikîn I/343)
Betapa vitalnya posisi hati bagi tubuh maka harus pula kita bersegera mengobatinya. Karena hati adalah rajanya anggota badan. Saat hati rusak, maka akan rusak pula seluruhnya.
Konsumsi obat-obat berikut ini:
1⃣Obat pertama. Ambil waktu sejenak untuk merenung. Buka lembaran mushaf dan perlahan coba pahami maksudnya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allâh-lah hati menjadi tenteram (QS. ar-Ra’d : 28)
2⃣Obat kedua. Kasihanilah orang miskin, baik yang meminta ataupun yang menjaga diri.
Rasulullah bersabda:
إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim. (HR. Ahmad no. 7576 dan 9018.)
Menyaksikan orang miskin dan anak yatim, akan sedikit memberikan pelajaran bagi diri yang kurang bersyukur. Kenapa Allah telah memberikan begitu banyak nikmat, masih sempat-sempatnya berkata, “Kok hidup saya begini-begini aja ya…”
Semoga hati kita kian bersyukur. Syukur itu akan mendorong anggota tubuh untuk mengarahkan segala nikmat berupa sehat dan anggota badan untuk taat. Kembali bergairah meraih kemajuan dan semangat beramal saleh.
3⃣Obat ketiga. Perhatikan apa-apa yang masuk ke dalam tubuh kita.
Coba telusuri apa yang kita makan. Dari mana duit tersebut berasal. Dari aktivitas yang halal ataukah tidak. Hati-hati, apakah kita masih makan dari duit riba dan sebagainya.
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang, “Dengan apa hati bisa menjadi lunak?” Kemudian beliau pun menjawab, “Ya bunayya (wahai anakku)! Dengan makan makananan yang halal.”(Hilyatul-Auliyâ’ IX/182.)
Wallahu a’lam.