Ibadah Qurban itu bukanlah ditujukan untuk terlihat bersaing di mata manusia. Namun ibadah Qurban itu adalah persaingan kita sesama hambaNya dihadapan Allah Azza wa Jalla.
Siapakah yang paling baik amalnya, seandainya pun banyak manusia tak mengetahuinya. Tak mengubah sedikitpun niat dihati, meski andaikata tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Al Mulk: 2)
لَن یَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلَـٰكِن یَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ مِنكُمۡۚ
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Alloh, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian. (Al-Hajj : 37)
Wallahu ta’ala a’lam.