Shalawat lebih spesial dari permohonan rahmat. Padanya terkandung doa dan pujian
Allah menyebutkan keduanya secara terpisah dalam firmanNya,
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka (QS. al-Baqarah: 157)
Dan kita, dianjurkan memperbanyak shalawat kepada Nabi. Saat hari dan malam Jumat
Sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
أكثروا الصلاة علي يوم الجمعة وليلة الجمعة
Perbanyaklah kalian bershalawat kepadaku (Nabi) pada hari dan malam Jum’at (Shahih, HR. al-Baihaqi: 3/249)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala Muhammad.