Renungan Selepas Ramadhan
Bulan Ramadhan telah berlalu, kita telah berpisah dengannya, berpisah bersama amaliyah ramadhaniyah (aktifitas ramadhan). Hari-hari ini merupakan gudang yang akan menjaga amal-amal kalian. di mana kita akan diseru dengannya pada hari kiamat.
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (di mukanya). (QS. Ali Imron 30)
Rabb kalian akan menyeru :
يَا عِبَادِى إِنَّمَا هِىَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya.
Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”. (HR. Muslim no. 6737)
Ramadhan bagaikan pasar yang buka kemudian tutup (sementara), beruntunglah orang yang beruntung, dan merugilah orang yang rugi, siapa saja yang mampu berbuat kebajikan maka bersyukurlah pada Alloh, ucapkan Alhamdulillah, mohonlah kepada Alloh akan amalan tersebut diterima, karena Alloh – Jalla wa ‘Ulaa- tidak akan sekali-kali menyepelekaan pahala (balasan) orang-orang yang berbuat kebajikan, dan barang siapa yang memiliki banyak kejelekan maka bertaubatlah kepada Alloh, mohonlah ampunan padaNya sebelum datang kematian, karena Alloh sangat mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. Kami memohon kepada Alloh akan Ia mengampuni kami dan kalian atas apa yang telah berlalu, dan Ia memberikan Taufiq kepada kami dan kalian untuk senantiasa bertaubat sebelum ajal menjemput.
Ramadhan telah berlalu, kita tidak tahu, apakah kita akan berjumpa kembali di ramadhan selanjutnya ataukah tidak?
{عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي فِي كِتَابٍ لا يَضِلُّ رَبِّي وَلاَ يَنْسَى}
Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Robku tidak akan salah ataupun lupa. (QS. Thoha : 52)
“Berapa banyak orang yang menatap masa depan pada hari itu tidak mampu menyempurnakannya, dan orang yang berangan tuk hari esok, ia tidak mengetahuinya!”.
Sebab kita tidak mengetahui, apakah kita masih bisa bertemu ramadhan lagi??
Hati-hatilah wahai hamba Alloh… janganlah kalian menjadi seperti kaum yang mereka tidak mengenal Alloh melainkan di bulan ramadhan saja, dan tidak berangkat ke masjid melainkan di waktu tertentu.
Biysr Al Hafi pernah ditanya : bahwa suatu kaum beribadah dan bersungguh-sungguh di bulan ramadhan saja : Maka ia menjawab : “celakalah suatu kaum yang tidak mengenal Alloh secara benar melainkan di bulan ramadhan, sesungguhnya orang shalih ialah yang beribadah dan beramal secara kontinyu”.
Assyibli pernah ditanya : manakah yang paling utama, rajab atau sya’ban? ia menjawab : “jadilah engkau hamba Rabbani dan jangan menjadi hamba Sya’bani (yang beribdah dibulan sya’ban saja)”.
Walau ramadhan telah berlalu, tancapkanlah selalu pada diri kita bahwa di sana ada kesempatan yang berkepanjangan, hari-hari penuh dengan amalan, siang malam ada sholat 5 waktu, apakah kita menjaganya?
Walau ramadhan telah berlalu, berpuasa tidaklah berhenti, di sana ada senin dan kamis, dan puasa pertengahan bulan yang Rosulullah sunnahkan…
Sebuah peluang berharga.. adakah yang ingin memetik buahnya?
Wallahu a’lam.